Arti dan Fadillah Ayat surat Tāhā ayat 88
Edisi Fadillah Ayat surat Tāhā ayat 88
Assalamu'alaikum wr.wb
Hari ini saya akan membagikan Kisah Patung Lembu Samiri. Ini merupakan kisah dari fadillah Qur'an surat Tāhā ayat 88 yang artinya "kemudian (dari lubang api itu) dia (Samiri) mengeluarkan (patung) anak sapi yang bertubuh dan bersuara untuk mereka, maka mereka berkata, "inilah Tuhanmu dan Tuhannya Musa, tetapi dia (Musa) telah lupa."
Fadillah dari ayat ini adalah:
Bismillahirrahmanirrahim..
Kisah Patung Anak Lembu Samiri
Diriwayatkan bahwa Samiri membuat patung anak lembu yang mengeluarkan suara karena pengaruh tanah bekas teracak kuda Malaikat Jibril sehingga ia dapat hidup. Tanah itu diletakan oleh Samiri ke dalam mulut lembu yang sudah di cetak lalu anak lembu itu menjadi hidup. Samiri dan para pengikutnya kemudian berkata "inilah Tuhan kalian dan Tuhan Musa." Menurut mereka nabi Musa a.s. telah lupa akan Tuhannya sehingga dia malah pergi mencari-Nya. Allah SWT lalu berfirman, "Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi kemudaratan dan manfaat kepada mereka? Mengapa mereka menjadikannya sebagai Tuhan? (Jalaluddin As Suyuthi dan Jalaluddin Al Mahalli, Tafsir Jalalain:414
Assalamu'alaikum wr.wb
Hari ini saya akan membagikan Kisah Patung Lembu Samiri. Ini merupakan kisah dari fadillah Qur'an surat Tāhā ayat 88 yang artinya "kemudian (dari lubang api itu) dia (Samiri) mengeluarkan (patung) anak sapi yang bertubuh dan bersuara untuk mereka, maka mereka berkata, "inilah Tuhanmu dan Tuhannya Musa, tetapi dia (Musa) telah lupa."
Fadillah dari ayat ini adalah:
Bismillahirrahmanirrahim..
Kisah Patung Anak Lembu Samiri
Diriwayatkan bahwa Samiri membuat patung anak lembu yang mengeluarkan suara karena pengaruh tanah bekas teracak kuda Malaikat Jibril sehingga ia dapat hidup. Tanah itu diletakan oleh Samiri ke dalam mulut lembu yang sudah di cetak lalu anak lembu itu menjadi hidup. Samiri dan para pengikutnya kemudian berkata "inilah Tuhan kalian dan Tuhan Musa." Menurut mereka nabi Musa a.s. telah lupa akan Tuhannya sehingga dia malah pergi mencari-Nya. Allah SWT lalu berfirman, "Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi kemudaratan dan manfaat kepada mereka? Mengapa mereka menjadikannya sebagai Tuhan? (Jalaluddin As Suyuthi dan Jalaluddin Al Mahalli, Tafsir Jalalain:414
Comments
Post a Comment