Seeing Goodness

  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

In the name of Allah, the most Gracious, the most Merciful



Apa Kabar semuanya? Semoga selalu dalam lindungan Allah ya, 
Udah lama banget rasanya ga nulis blog dan rasanya ini tulisan pertama ku dengan bahasa Indonesia. To be honest, aku biasanya buat blog pakai bahasa Inggris bukan karena aku pintar dalam bahasa Inggris. Bahkan aku menyadari banyak sekali kekurangan, ntah itu di minim vocab atau grammar yang tidak sesuai. Tapi itu semua ku lakukan untuk mengasah kemampuan bahasa Inggrisku dan juga untuk lebih confident dalam menggunakan bahasa Inggris.

Aku belum tau arah tema tulisan ini tuh apa, pelan-pelan ya siapa tau nanti dapet ide hehehe..
Oiya ku mau sharing cerita yang aku baca aja dari sebuah buku. Ini cerita mengenai melihat suatu kebaikan. Sebenernya aku udah pernah share foto mengenai cerita ini di IG, tapi mungkin ada beberapa yang belum tau tentang kisah ini.

Jadi dikisahkan bahwa dahulu, salah satu murid dari Nabi Isa A.S berkomentar mengenai anjing yang sudah mati. Saat itu salah satu muridnya berkata “hina sekali anjing itu.”, murid yang lain juga berkomentar “rendah sekali anjing itu.” Akan tetapi, Nabi Isa A.S berkomentar lain daripada yang lain. Beliau mengatakn “putih sekali gigi anjing tersebut.” Lantas murid yang lain terdiam, mereka terkagum serta malu terhadap apa yang mereka lontarkan yang dimana apa yang mereka katakan berlawanan dengan yang nabi Isa A.S katakan.

Dari kisah tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, akan selalu ada kebaikan/keindahan dari sesuatu yang terlihat buruk/tidak indah. Kita tidak bisa menjudge sesuatu seenak kita, mengatakan sesuatu itu buruk, hina, dan tidak berarti. Padahal, yang terlihat buruk tidak berarti ia tidak memiliki kebaikan.

Bahkan pada diri seorang pendosa pun, pasti mereka memiliki kebaikan yang mungkin kita tidak bisa melihat itu. Pernah suatu ketika temen ku bertanya kepada ku, bagaimana pandangan ku mengenai orang yang meminum miras, apa aku memandang mereka sangat berdosa? Lalu ku jawab, dia memang berdosa karna meminum miras, tapi  aku tahu bahwa, dia pasti memiliki kebaikan dan mungkin kebaikan itu lebih besar dari keburukan yang ia punya, si pemabuk, memang terlihat tidak baik, tapi kita tidak pernah tahu apa saja yang dilalui si pemabuk ini. Kita tidak pernah tahu isi hati si pemabuk. Mungkin saja, di keheningan malam, ia berdoa, brsimpuh dihadapan Rabbnya, mengakui kesalahannya sambil menangis. Wallahu’alam.

Sejatinya seorang muslim tidak seharusnya mmandang rendah muslim yang lain karena mereka melihat keburukan yang ada pada diri orang lain. Tapi, baiknya kita harus bisa mengambil celah untuk melihat kebaikan di setiap keburukan. Maksudnya gimana nih? 
Seperti cerita nabi Isa A.S tadi, bangkai anjing yang terlihat buruk, hina, dan menjijikan. Baiknya kita mencari celah kebaikannya dari pada harus mengatakan keburukannya atau lebih baik diam.

Semoga Allah jaga Lisan kita, melembutkan hati kita supaya bisa berbuat baik kepada sesama. 
Untuk kalian yang baca blog ini, mohon maaf kalau saya pernah ada salah kata. Mungkin kadang bercanda, tapi nyatanya menyakiti hati. Jadi tolong di maafkan ya :)

This writings is for me before anyone else.
Thank You.
Ajeng L  

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tiga pertanyaan tentang: Penetapan Harga Produk

Tiga pertanyaan tentang: Segmenting, Targeting dan Positioning

10 soal tentang jamur dan protista beserta pembahasannya